Perbedaan Ikan Lele Jantan Dan Betina

Perbedaan Ikan Lele Jantan Dan Betina


Perbedaan lele jantan dan betina
Perbedaan lele jantan dan betina


jaer betina merah, ciri ciri cipoh umur 1 bulan jantan, burung kasu kasu jantan, Perbedaan burung saner dengan branjangan, Umur branjangan, masih untungkah usaha lele, membedakan burung cipo jantan umur 2bulan, Mmbedakan jantn at betina lele dumbo, penjodohan sirtu, perbedaan burung siskin dan sanger
Perbedaan ikan lele jantan dan betina – Di antara jenis ikan air tawar yang digemari oleh penduduk indonesia yaitu ikan lele atau didalam bahasa latin dimaksud catfish. Usaha budidaya ikan air tawar sekarang ini lebih digemari serta lebih beruntung bila dibanding dengan sektor usaha yang lain layaknya pertanian, pertambangan serta sektor usaha budidaya lainya dikarenakan tidak memerlukan modal yang demikian besar serta bisa membuahkan didalam kurun waktu yang cukup singkat. Lebih kurang tiga bulan telah dapat panen ikan.
Sebelum saat lakukan budidaya lele atau lakukan pembibitan, yang perlu dikerjakan yaitu memahami seluk beluk beternak ikan. Apabila Anda ingin terjun didalam pembibitan ikan lele, maka dibutuhkan kekuatan untuk membedakan lele jantan serta lele betina. Kedua jenis kelamin yaitu faktor mutlak untuk perkawinan saat menghasilkan bibit lele. Pada kesempatan kali ini kami akan menyajikan perbedaan ikan lele jantan dan betina, meri kita simak.
Ciri Ikan lele jantan:
  • Perhatikan saja gerakan ikan lele jantan biasanya lebih lincah daripada lele betina.
  • Bila Anda pegang perut ikan lele jantan lebih langsing dan kenyal daripada lele betina.
  • Bila Anda perhatikan didekat lubang pantatnya ada tonjolan kecil memanjang ke arah belakang dengan warna kemerahan itulah kemaluan lele jantan.
  • Tulang kepala jantan lebih kecil dari betina dan biasanya lebih gepeng.
  • Untuk warna kulit yang jantan lebih pekat dan terara halus bila di raba.
Ciri ikan lele betina:
  • Ikan lele betina biasanya perutnya lebih gembul.
  • Gerakan betina ini juga lebih lambat.
  • Kepalanya lebih besar dibandingkan yang jantan.
  • Jika Anda kulit dada yang betina akan lebih terang.
  • Perhatikan bagian sebelah belakang pantat lele betina, terdapat kemaluan berbentu oval dan berwarna kemerahan.
Jangan lupa, sukses tidaknya proses pemijahan yang akan Anda jalani tergantung dari makanan yang Anda berikan, berikan makanan dengan kadar protein yang tinggi. Semoga sedikit info tentang perbedaaan ikan lele jantan dan betina di atas bermanfaat untuk Anda.
Beternak Ikan Patin

Beternak Ikan Patin


Ikan patin
Ikan patin


sistem bioflok : ikan gantung, cara ternak ikan patin, perkembangan budi daya ikan arwana, BETERNAK PATIN, pepaya buat sanger, cara memindah kan ikan patin ke kolam yang baru terpal, modal budidaya ikan nila bangkok, kalkulasi global budidaya ikan lele, lokasi tempat yg disukai ikan patin, lokasi dan tempat yg disukai ikan patin
Ternak ikan patin – Ikan patin adalah salah satu ikan air tawar yang mempunyai peluang ekonomi untuk diternakkan. Ternak ikan patin masih perlu diperluas lagi, karena pemenuhan atas permintaan ikan patin masih sangat kurang. Ikan patin seperti halnya ikan lele tidak mempunyai sisik dan mempunyai semacam duri yang tajam di bagian siripnya keduanya tergolong dalam kelompok catfish. Ada yang menyebut ikan patin dengan Lele Bangkok. Di beberapa daerah ikan patin mempunyai nama yang berbed antara lain ikan Jambal, ikan Juara, Lancang dan Sodarin. Rasa daging ikan patin yang enak dan gurih, rasa yang lebih dibandingkan Ikan Lele. Ikan patin mempunyai kandungan minyak dan lemak yang cukup banyak di dalam dagingnya.
Teknik ternak ikan patin sebenarnya relatif mudah, sehingga tidak perlu ragu bila berminat menekuni ternak ikan ini. Pada awalnya pemenuhan kebutuhan ikan patin hanya mengandalkan penangkapan dari sungai, rawa dan danau sebagai habitat asli ikan patin. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan minat masyarakat, ikan patin mulai diternakkan di kolam, keramba maupun bak dari semen. Permintaan ikan patin yang terus meningkat memberikan peluang usaha bagi setiap orang untuk menekuni usaha di bidang ternak ikan patin ini. Dengan permintaan yang demikian meningkat jelas tidak mungkin mengandalkan tangkapan alam, tetapi perlu ternak ikan patin secara lebih intesnsif.
Jenis ternak ikan patin
Peluang usaha ternak ikan patin bisa dilakukan dalam dua bidang kegiatan yaitu kegiatan pembenihan dan kegiatan pembesaran sebagai ikan konsumsi. Kegiatan pembenihan adalah upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran tertentu. Produk akhirnya adalah benih berukuran tertentu, yang umumnya ialah benih selepas masa pendederan. Ternak ikan patin sebagai pemenuhan bibit ini cukup mempunyai prospek yang bagus karena permintaan bibit juga cukup besar. Ternak ikan patin sebagai persediaan bibit ini memerlukan waktu yang relatif pendek sehingga perputaran modal bisa dipercepat. Ternak ikan patin dalam kategori pembesaran biasanya dilakukan saat bibit ikan patin mempunyai berat 8-12 gram/ekor, dan setelah 6 bulan bisa mencapai 600-700 gram/ekor. Sebagian petani ikan patin memanen setelah usia 3 sampai 4 bulan karena permintaan pasar ikan patin dengan bobot yang lebih rendah per ekornya. Budidaya ikan patin sebagai bibit dan ikan konsumsi mempunyai peluang usaha yang sama-sama menguntungkan, tergantung pilihan kita mana yang lebih memungkinkan.
Syarat ternak ikan patin
Ternak ikan patin membutuhkan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya antara lain sebagai berikut:
  • Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin ialah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut bisa menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga bisa dibuat pematang/dinding kolam.
  • Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Jika pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
  • Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlampau keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air haruslah diperhatikan, untuk menghindari munculnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium ialah antara 26-28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabi
Cara Budidaya Kroto Dengan Toples

Cara Budidaya Kroto Dengan Toples


Cara ternak kroto
Cara ternak kroto


cara ternak kroto, YouTube Ternak Kroto, Cara mepersatukan toples yang sudah ada semut kerangrang, budidaya kroto yuo tube, youtube budidaya kroto, Cara budidaya krotn dengan toples, tahapan budi daya kroto, yotube budidaya kroto
Cara budidaya kroto dengan toples – Seringkali muncul pertanyaan, bagaimana sih cara budidaya kroto dengan toples ? Yang pertama Anda sediakan dulu bahan nya, toples Anda lubangi dengan diameter 2 – 5 cm pada bagian pantatnya. Kemudian semut rang rang yang ada ratunya dan sebaiknya bila ada krotonya diambil dulu untuk membuktikan dalam waktu 1 sampai 3 bulan ada perubahan.
Oke sekarang saatnya menempatkan semut rang rang agar berpindah ke toles, caranya seperti ini, Anda tempat kan toples dengan posisi terbalik pantatnya diatas dan sudah berlubang, berikan bagian bawahnya batu bata dengan nampan berisi air, tempatkan batu bata tersebut ditengah air dan letakkan toples di atas bata, letakkan juga sarang semut di atas nya nanti dia akan berpindah sendiri.
Anda bisa juga memasukkan sarang semut di ember dan beri jembatan menggunakan lidi ke toples, bila perlu berikan di dalam toples beberapa tetes air gula dan ulat hongkong mati beberapa biji. Berikan makanan kecoa mati, jangkrik mati, tulang, nasi, tapi tetap sediakan air gula jangan sampai telat.
Cara Budidaya Kroto Tanpa Ratu

Cara Budidaya Kroto Tanpa Ratu


Cara budidaya kroto tanpa ratu
Cara budidaya kroto tanpa ratu


ternak kroto tanpa ratu, makanan semut rangrang agar cepat bertelur, caramembuat kandang budidaya kroto, bisakah berternak kroto tanpa ratunya, vidio pembuatan media kroto, bisakah ternak kroto tanpa ratu, murai tanpa voer, berapa lama semut rangrang bertelor tanpa ratu, ternak kroto tanpa ratu semut, pengembang biakan kroto/krotobond
Cara budidaya kroto tanpa ratu – Belakangan ini, banyak yang berpendapat bahwa cara ternak kroto tanpa ratu tidak dapat menghasilkan. Banyak orang beranggapan yang dapat bertelur dan menghasilkan kroto ialah ratu saja. Berikut ini kami akan menerangkan anggota-anggota koloni semut rangrang berdasarkan riset kami.
  • Ratu : pemimpin koloni, menghasilkan telur kroto
  • Calon ratu : bakalan ratu, tidak menghasilkan telur kroto
  • Semut pekerja: Bertugas mencari makanan, menghasilkan telur kroto
  • Semut prajurit: bertugas menjaga sarang, menghasilkan telur kroto
  • Semut perawat kroto/mandul : bertugas merawat kroto, tidak menghasilkan telur kroto
Jadi, keterangan di atas menyatakan tidak hanya ratu saja yang dapat menghasilkan kroto, tetapi semut pekerja dan semut prajurit juga bisa menghasilkan kroto. Perbedaannya ialah memang ratu ialah penyumbang terbesar dalam produksi kroto, semut pekerja dan prajurit kesannya hanya membantu menambah hasil produksi kroto. Kami sudah mencoba cara beternak kroto tanpa ratu dan hasilnya lumayan. Syarat utama untuk cara budidaya kroto tanpa ratu ialah mempunyai banyak semut pekerja dan pengawal, disamping itu ketersediaan makanannya juga harus terjamin dan wajib mengandung protein tinggi.
Hasil yang kami dapatkan untuk budidaya kroto ini ialah dapat menghasilkan 2 sampai 3 sendok/ satu minggu untuk ukuran toples bekas kue. Jika kita hitung hasilnya : contoh toples kita hanya menghasilkan 2 sendok/minggu.
  • 2 sendok x 4 minggu = 8 sendok
  • Harga eceran di tampat kami ialah Rp 2000,00/sendok.
Jadi hasil yang didapatkan ialah : 8 sendok x Rp 2000,00 = Rp 16.000,00/satu toples/satu minggu. Jadi bila Anda memiliki misalnya 50 toples saja atau lebih, bisa Anda bayangkan hasilnya.

Budidaya Kroto Rumahan

Budidaya Kroto Rumahan


Semut rangrang
Semut rangrang


Krotobond, www krotobond com, www kroto bon com, kroto bon, budidaya kroto rumahan, krotobond com, keroto, ternak kroto pdf, crotobon, www crotobond com
Budidaya kroto rumahan Cara budidaya kroto rumahan salah satunya adalah budidaya kroto di media toples . Cara budidaya kroto ini semakin hari semakin banyak peminatnya mengingat kroto banyak dicari oleh para hobis dan peternak khususnya peternak burung. Bila Anda mendengar kata kroto, mungkin Anda teringat akan semut rangrang. Ya, kroto merupakan telur dari semut rangrang yang bewarna putih dan biasanya dimanfaatkan untuk pakan burung peliharaan. Dengan jumlah peternak dan penghobi burung yang kian meningkat, budidaya kroto menjadi bisnis alternatif yang patut Anda coba. Cara budidaya kroto berbeda dengan cara budidaya lele yang sudah marak sejak bertahun-tahun yang lalu, budidaya kroto masih sangat jarang peminatnya, sehingga butiran-butiran kroto dapat dengan mudah Anda sulap menjadi pundi-pundi rupiah mengingat harga kroto yang masih tinggi dan orang yang beternak kroto masih jarang ditemui.
Cara budidaya kroto sebenarnya mudah dan banyak variasi cara untuk membudidayakannya. Kebanyakan orang memilih cara ternak kroto dengan media toples karena alat yang digunakan relatif sederhana dan tentunya murah. Budidaya kroto di media toples dapat dijalankan dimana saja, termasuk di dalam rumah Anda. Pada kali ini kami akan menyajikan swdikit ulasan mengenai budidaya kroto rumahan yang mungkin dapat menjadi sumber referensi Anda.
Cara budidaya kroto di media toples:
Persiapan tempat
Memilih tempat yang tepat untuk budidaya kroto menjadi keharusan agar ternak kroto Anda sukses. Tempat untuk budidaya kroto yang baik adalah:
  • Teduh : toples untuk budidaya kroto tidak terkena sinar matahari secara langsung dan terus-menerus.
  • Tenang : Lokasi budidaya kroto sebaiknya di tempat yang tenang seperti jauh dari jangkauan anak-anak serta lalu-lalang penghuni rumah.
  • Tidak Terlalu Sempit : Cara budidaya kroto yang baik adalah dengan menggunakan lebih dari satu rak. Hal ini bertujuan untuk menghindari perkelahian antar semut rangrang.
Alat dan Bahan
Berikut ini bahan yang perlu Anda siapkan untuk memulai budidaya kroto :
  • Toples : Toples menjadi bahan penting dan wajib karena kita akan budidaya kroto di media toples. Pemilihan toples dapat berukuran berapa saja. Selanjutnya lubangi bagian bawah toples tersebut untuk keluar masuk udara serta keluar masuk pasukan semut Anda. Anda dapat menambah lubang kecil-kecil pada badan toples untuk memperlancar sirkulasi udara. Gambar di bawah ini sebagai contohnya bila toples dalam keadaan terbalik.
  • Nampan : Nampan digunakan untuk menjadi alas toples. Pilih nampan yang berdiameter lebih besar daripada diameter toples tadi.
  • Plester : Plester digunakan untuk menutupi toples agar semut cepat bersarang.
  • Penyangga : Penyangga digunakan diatas nampan untuk menyangga toples agar tidak terendam air. Penyangga ini dapat menggunakan batu bata atau lempengan besi.
  • Semut rangrang : Inilah yang berperan penting dalam budidaya kroto kita. Untuk mendapatkan semut rangrang, Anda dapat mencari atau membelinya. Namun untuk pemula yang baru belajar tentang cara budidaya kroto, kami menganjurkan untuk membeli saja semut rangrangnya. Bila semut rangrang sudah ada, Anda dapat memasukkannya ke dalam toples, begini caranya:
  1. Untuk memasukkan ke dalam toples, pastikan Anda tutup dahulu lubang toples tadi dengan plester.
  2. Buka tutup toplesnya dan masukkan pasukan semut Anda.
  3. Setelah itu tutup toplesnya dan balikan posisi toples sehingga tutup toples berada di bawah.
  4. Taruh di atas nampan yang sudah diberi air gula.
  5. Buka plester tadi agar semut dapat keluar masuk.
Begitulah kurang lebihnya budidaya kroto rumahan dengan media toples. Untuk hasil yang melimpah, Anda harus menambah jumlah semut dan toplesnya, bukan Anda hanya menambah semut sehingga memaksa berdesakan di toples yang udah sesak.
Gambar Semut RangRang

Gambar Semut RangRang



<





Budidaya Semut Rangrang

Budidaya Semut Rangrang

Walaupun gigitan semut rangrang lumayang menyakitkan, semut rangrang terbukti bisa menjadi  sumber penghasilan yang cukup menjanjikan. Pengamatan Cesard (2004) yang dilakukan di  Malingping, Jawa Barat menunjukkan bahwa larva dan pupa semut rangrang atau biasa disebut  kroto, bisa di panen dan di jual sebagai pakan burung dan umpan pancing. Pada tempat lain di  Jawa, budidaya kroto ini dianggap sebagai bisnis yang amat menguntungkan. Saat ini guna  memenuhi permintaan kroto segar para palaku budidaya semut rangrang masih mengandalkan  hasil dari alam, mereka mengambil dari sarang sarang semut rangrang yang berada di pohon pohon disekitar lingkungannya.



Pada banyak tempat sudah ada yang sengaja melakukan budidayak semut rangrang dengan  membiarkan koloni semut rangrang membuat sarang di tanaman buah-buahan di perkebunan, ini  membuat para pemilik kebun memperoleh pendapatan ganda, pendapatan utama dari hasil panen  buah dan pendapatan tambahan dari panen kroto.

Semut rangrang saat ini dapat dibudidayakan baik secara tradisional ataupun secara intensif.  Budidaya semut rangrang secara tradisional dapat kita lakukan dengan memindahkan  segerombolan koloni atau sarang semut rangrang dari pohon yang satu kepohon yang lainya.  dalam budidaya semut rangrang secara intensif kita memelihara koloni semut rangrang pada  sebuah tabung bambu, dan tabung bambu itu ditaruh pada pohon kering atau tongkat yang  berada di tengah tengah kolam. Tujuan meletakkan sarang semut di tengah kolam adalah supaya  semut rangrang tidak dapat kabur.

Cara pembuatan sarang semut rangrang dengan media bambu :

Siapkan beberapa potongan bambu yang panjangnya kurang lebih 40 centimeter (atau sesuai  keinginan), pada salah satu ujung bambu dilubangi dan disisi lainnya dibiarkan tertutup. Jumlah  potongan bambu sebanyak 10 buah (semakin banyak potongan bambu semakin banyak sarang  yang dibuat dan semakin banyak penghasilan kroto dan bibit yang dihasilkan). Siapkan pula  kayu papan untuk pondasi bambu dan papan untuk bertengger sarang semut dan kita buat  tatakan untuk meletakkan tabung-tabung bambu tersebut di kolam, kita buat di kolam agar semut  tidak kabur dan tidak diganggu oleh semut beda jenis tau pemangsa.

Sesudah papan untuk tatakan kita buat kemudian taruh sarang bambu tersebut diatas papan  penopang. Sesudah itu kita pindahkan bibit dari segerombolan semut rangrang bersama ratu  ratunya dan taruh di atas bambu, papan atau langsung kita masukan kedalam tabung bambunya  agar semut rangrang bisa lebih cepat bersarang (tiap sarang mesti mempunyai ratu). Siapkan  makanan semut rangrang secukupnya, berilah tulang tulang hewan, bangkai serangga dan  sesekali berilah semut rangrang air gula sebab air gula pasti disukai semut. Asalkan kita mau  berkeja sacara telaten pasti dapat berkembang. Kroto sudah bisa di panen dalam waktu 10 hari  sejak semut di pindahkan

Analisa Budidaya Kroto 2 Ons perhari

Untuk menghasilkan Kroto sebanyak 2 - 2.5 ons perhari, kita membutuhkan beberapa peralatan  dan biaya yang tidak begitu besar sebab sebagian bahan dapat diperoleh di sekitar kita secara  gratis. Lalu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat tempat budidaya semut  rangrang. Berikut analisa biaya budidaya kroto yang bisa dijadikan patokan :

Modal membuat sarang :
  1. Kita dapat menggunakan kolam sederhana sedalam 10 cm seluas sekitar 50 -100 cm2 yang bila  kita buat memakai semen, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 30.000 atau dapat juga menggunakan  bak plastik atau ember bekas pakai sebanyak 15 buah @ Rp 5.000
  2. Siapkan 30 potongan ruas bambu diameter dalam 7 cm. Kira kira memerlukan 1 atau 2 batang  bambu dengan harga bambu sekitar Rp 15.000 perbatang, kita juga dapat menggunakan batang  bambu bekas bangunan atau rumah.
  3. Siapkan 30 buah batu bata untuk mengganjal bak plastik atau ember. Kita bisa menggantinya  dengan menggunakan batu batu ceper, keramik bekas, bongkaran bangunan dan lainnya yang  penting dapat di jadikan ganjal pada bak plastik atau ember.
  4. Potongan kayu setebal 2 cm hingga 3 cm luas 20cm x 20 cm sebanyak 15 buah. Dalam hal ini bisa  digunakan potongan-potongan papan limbah bangunan juga tidak apa-apa.
  5. Siapkan bambu belah ukuran 3 cm x 1 cm x 50 cm sebanyak 15 buah. Mau pakai kayu limbah  bangunan juga tidak apa-apa. Ini berfungsi sebagai cagak tabung bambu, pasang sepasang  tabung bambu di bambu cagak ini. Paku pada potongan kayu di ujung bambu belah lainnya  sebagai bantalan, tindih bantalan ini dengan batu bata.

Modal Bibit semut rangrang :
Cari segerombolan semut dan krotonya yang dipetik di pepohonan, masukan dalam kantong   plastik setelah itu dipakai sebagai bibit semut rangrang. Setelah itu bagi menjadi 15 jumput kroto plus semut-semutnya dan masukan dalam tabung bambu, usahakan di setiap tabung bambu  mendapat seekor ratu semut. Untuk harga tergantung berapa harganya di pencari kroto. Bisa  10.000, bisa 25.000 bisa 50.000. Atau malah dapat juga gratis jika Anda memetiknya di kebun  sendiri atau kebun tetangga. Jangan gunakan kroto yang sudah dipajang di toko toko hewan  atau pancing apalagi yang sudah berbau, pada prinsipnya membibitkan semut rangrang itu relatif  mudah.

Modal Harian :
  • Modal harian merupakan pakan untuk semut yang untuk penangkaran sejumlah 30 tabung (15  pasang tabung) di atas, tidak akan sampai Rp. 1000/ hari. Bahkan dapat juga memanfaatkan yang  ada di sekitar kita, gratis.
  • Ketelatenan.
  • Tahan gigitan semut
  • Tenaga dan waktu Anda.

Kesimpulan
Untuk memulai budidaya semut rangrang tidak di butuhkan modal yang besar, bahan bahannya  bisa di dapat di sekitar kita. Untuk biaya pakan juga tidak besar, berikan serangga serangga kecil  mati yang bisa di temui, sesekali berikan air gula. Panen kroto bisa di lakukan setiap hari setelah 10 hari semut di masukan dalam sarang bambu, kroto yang didapat bisa mencapai 1 - 2,5 ons perhari. Semoga peluang usaha ini bisa membantu kita semua.


Budi Daya Semut RangRang Download disini !
5 Cara Memulai Budidaya Kroto

5 Cara Memulai Budidaya Kroto



Budidaya kroto adalah merupakan peluang bisnis baru yang dapat mendatangkan penghasilan besar. Banyak orang yang telah mengetahui akan hal ini, akan tetapi mereka masih bingung harus mulai dari mana? Berikut ini
5 Cara Memulai Budidaya Kroto.

  1. Mempersiapkan Rak Budidaya Kroto
  2. Mempersiapkan Sarang Buatan
  3. Mempersiapkan Peralatan Perburuan Sarang
  4. Berburu Sarang Kroto di Alam
  5. Memindahkan Semut Rangrang ke Sarang Buatan
Kita baca penjelasannya satu per satu di bawah ini
5 Cara Memulai Budidaya Kroto
Mempersiapkan Rak Budidaya Kroto
Langkah pertama adalah mempersiapkan kandang dan rak budidaya kroto. Kandang dibuat jauh dari keramaian dan lalu lalang aktivitas manusia agar semut rangrang bisa hidup dan berproduksi dengan tenang. Kandang harus rapat, bisa terbuat dari bambu atau bahan bekas lainnya yang murah yang penting rapat dan diberi pintu. Luas kandang sesuai dengan tempat yang kita miliki. Setelah kandang jadi, kemudian membuat rak untuk meletakkan sarang buatan. Rak bisa dibuat dengan bersusun 3 atau 4 atau 5 sesuai dengan ketinggian yang kita inginkan. Rak dibuat dengan ukuran kurang lebih tinggi 1,5 meter x panjang 2 meter x lebar 50 cm. Rak bisa dibuat dengan bambu atau kayu yang ringan. Yang paling penting adalah kaki rak diberi wadah air berupa ember atau baki atau lamparan atau nampan untuk menghalangi semut melarikan diri.

Mempersiapkan Sarang Buatan

Sarang buatan budidaya kroto bisa terbuat dari toples, bekas botol air mineral, atau ember. Lobangi sarang buatan pada bagian bawahnya selebar 1 cm untuk keluar masuk semut mencari makan. Lobang cukup dibuat  2 saja. Jika lobang terlalu banyak, maka akan ditutup dengan sendirinya oleh semut rangrang. Sarang buatan diletakkan terbalik dengan posisi bagian bawah menjadi di atas, hal ini untuk menyesuaikan dengan kebiasaan semut rangrang yang bersarang pada bagian atap media.

Mempersiapkan Peralatan Perberburuan Sarang

Setelah kandang, rak, dan sarang buatan selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah mencari dan mendapatkan bibit semut rangrang yang akan dibudidayakan. Namun sebelumnya harus mempersiapkan peralatan berburu berupa sabit atau gunting besar untuk memotong cabang atau ranting yang ada sarangnya, tangga untuk memanjat pohon, tali atau tambang untuk mengerek canang atau ranting yang ada sarangnya, kantong/kandi/karung untuk wadah sarang sementara. Satu yang paling penting adalah tepung tapioka atau kanji atau pati untuk melumuri tangan dan lengan kita agar semut tidak bisa merambat ke tangan kita agar tidak tergigit.

Berburu Sarang Kroto di Alam

Berburu sarang atau mencari benih atau bibit langsung dari alam adalah hal penting selanjutanya. Pada daerah-daerah tertentu, keberadaan sarang semut rangrang sudah sangat sulit dijumpai, sarang semut rangrang sudah sangat sulit dijumpai, akan tetapi, jika kita mau mencari dengan tekun dan pantang menyerah, ternyata di daerah-daerah tertentu masih banyak sarang semut rangrang. Selain berburu di alam, ada langkah mudah mendapatkan bibit semut rangrang, yaitu dengan membeli dari para peternak yang sudah berhasil. Silahkan mencari penjualnya yang banyak menawarkan melalui internet.
Memindahkan Semut Rangrang ke Sarang Buatan
Setelah bibit atau sarang kita dapatkan dari alam, langkah selanjutnya, kita bawa pulang untuk dibersihkan dan dikeluarkan dari sarang, ini adalah proses yang lumayan sulit, karena pada proses ini, resiko tergigit rangrang sangat besar, padahal sebenarnya gigitan rangrang tidak terlalu sakit, sebentar saja sembuh, tetapi mungkin karena jumlahnya yang cukup banyak sehingga terkadang kita merasa kaget dan takut, tetapi lama-lama kita juga akan terbiasa dengan gigitan semut kroto ini, sehingga tidak merasa sakit lagi, alias kebal.

5 Cara Memulai Budidaya Kroto

Semut kita keluarkan dari sarangnya berikut dengan krotonya dengan cara membuang satu persatu daun yang menjadi sarangnya. Setelah semut dan kroto bersih dari daun dan ranting, selanjutnya semut dan kroto kita masukkan ke sarang baru yang sudah kita persiapkan sebelumnya (tentang cara membuat sarang baru, silahkan lihat posting selanjutnya). Setelah semut rangrang dan kroto masuk ke sarang baru, kemudian kita tutup rapat sarang baru selama 2 hingga 3 jam agar semut beradaptasi dengan lingkungan sarang baru tersebut. Setelah 2 sampai 3 jam, kemudian tutup lobang sarang kita buka, agar semut mendapat udara segar.

Untuk memindahkan semut dari sarang alam ke sarang buatan, peralatan yang digunakan adalah ember atau bak besar yang sekeliling sebelah dalamnya dibubuhi atau dilumuri dengan tepung kanji agar semut rangrang tidak dapat merambat naik dan keluar. Tangan kita juga harus dilumuri dengan tepung tersebut.

Langkah selanjutnya silahkan baca 5 Syarat Sukses Budidaya Kroto
Download PDF 
 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger