Budidaya Semut Rangrang
Budidaya Semut Rangrang
Walaupun gigitan semut rangrang lumayang menyakitkan, semut rangrang terbukti bisa menjadi sumber penghasilan yang cukup menjanjikan. Pengamatan Cesard (2004) yang dilakukan di Malingping, Jawa Barat menunjukkan bahwa larva dan pupa semut rangrang atau biasa disebut kroto, bisa di panen dan di jual sebagai pakan burung dan umpan pancing. Pada tempat lain di Jawa, budidaya kroto ini dianggap sebagai bisnis yang amat menguntungkan. Saat ini guna memenuhi permintaan kroto segar para palaku budidaya semut rangrang masih mengandalkan hasil dari alam, mereka mengambil dari sarang sarang semut rangrang yang berada di pohon pohon disekitar lingkungannya.
Pada banyak tempat sudah ada yang
sengaja melakukan budidayak semut rangrang dengan membiarkan koloni
semut rangrang membuat sarang di tanaman buah-buahan di perkebunan, ini
membuat para pemilik kebun memperoleh pendapatan ganda, pendapatan
utama dari hasil panen buah dan pendapatan tambahan dari panen kroto.
Semut rangrang saat ini dapat
dibudidayakan baik secara tradisional ataupun secara intensif. Budidaya
semut rangrang secara tradisional dapat kita lakukan dengan
memindahkan segerombolan koloni atau sarang semut rangrang dari pohon
yang satu kepohon yang lainya. dalam budidaya semut rangrang secara
intensif kita memelihara koloni semut rangrang pada sebuah tabung
bambu, dan tabung bambu itu ditaruh pada pohon kering atau tongkat yang
berada di tengah tengah kolam. Tujuan meletakkan sarang semut di tengah
kolam adalah supaya semut rangrang tidak dapat kabur.
Cara pembuatan sarang semut rangrang dengan media bambu :
Siapkan beberapa potongan bambu yang
panjangnya kurang lebih 40 centimeter (atau sesuai keinginan), pada
salah satu ujung bambu dilubangi dan disisi lainnya dibiarkan tertutup.
Jumlah potongan bambu sebanyak 10 buah (semakin banyak potongan bambu
semakin banyak sarang yang dibuat dan semakin banyak penghasilan kroto
dan bibit yang dihasilkan). Siapkan pula kayu papan untuk pondasi bambu
dan papan untuk bertengger sarang semut dan kita buat tatakan untuk
meletakkan tabung-tabung bambu tersebut di kolam, kita buat di kolam
agar semut tidak kabur dan tidak diganggu oleh semut beda jenis tau
pemangsa.
Sesudah papan untuk tatakan kita buat
kemudian taruh sarang bambu tersebut diatas papan penopang. Sesudah itu
kita pindahkan bibit dari segerombolan semut rangrang bersama ratu
ratunya dan taruh di atas bambu, papan atau langsung kita masukan
kedalam tabung bambunya agar semut rangrang bisa lebih cepat bersarang
(tiap sarang mesti mempunyai ratu). Siapkan makanan semut rangrang
secukupnya, berilah tulang tulang hewan, bangkai serangga dan sesekali
berilah semut rangrang air gula sebab air gula pasti disukai semut.
Asalkan kita mau berkeja sacara telaten pasti dapat berkembang. Kroto
sudah bisa di panen dalam waktu 10 hari sejak semut di pindahkan
Analisa Budidaya Kroto 2 Ons perhari
Untuk menghasilkan Kroto sebanyak 2 -
2.5 ons perhari, kita membutuhkan beberapa peralatan dan biaya yang
tidak begitu besar sebab sebagian bahan dapat diperoleh di sekitar kita
secara gratis. Lalu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat
tempat budidaya semut rangrang. Berikut analisa biaya budidaya kroto yang bisa dijadikan patokan :
Modal membuat sarang :
- Kita dapat menggunakan kolam sederhana sedalam 10 cm seluas sekitar 50 -100 cm2 yang bila kita buat memakai semen, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 30.000 atau dapat juga menggunakan bak plastik atau ember bekas pakai sebanyak 15 buah @ Rp 5.000
- Siapkan 30 potongan ruas bambu diameter dalam 7 cm. Kira kira memerlukan 1 atau 2 batang bambu dengan harga bambu sekitar Rp 15.000 perbatang, kita juga dapat menggunakan batang bambu bekas bangunan atau rumah.
- Siapkan 30 buah batu bata untuk mengganjal bak plastik atau ember. Kita bisa menggantinya dengan menggunakan batu batu ceper, keramik bekas, bongkaran bangunan dan lainnya yang penting dapat di jadikan ganjal pada bak plastik atau ember.
- Potongan kayu setebal 2 cm hingga 3 cm luas 20cm x 20 cm sebanyak 15 buah. Dalam hal ini bisa digunakan potongan-potongan papan limbah bangunan juga tidak apa-apa.
- Siapkan bambu belah ukuran 3 cm x 1 cm x 50 cm sebanyak 15 buah. Mau pakai kayu limbah bangunan juga tidak apa-apa. Ini berfungsi sebagai cagak tabung bambu, pasang sepasang tabung bambu di bambu cagak ini. Paku pada potongan kayu di ujung bambu belah lainnya sebagai bantalan, tindih bantalan ini dengan batu bata.
Modal Bibit semut rangrang :
Cari segerombolan semut dan krotonya
yang dipetik di pepohonan, masukan dalam kantong plastik setelah itu
dipakai sebagai bibit semut rangrang. Setelah itu bagi menjadi 15 jumput
kroto plus semut-semutnya dan masukan dalam tabung bambu, usahakan di
setiap tabung bambu mendapat seekor ratu semut. Untuk harga tergantung
berapa harganya di pencari kroto. Bisa 10.000, bisa 25.000 bisa 50.000.
Atau malah dapat juga gratis jika Anda memetiknya di kebun sendiri
atau kebun tetangga. Jangan gunakan kroto yang sudah dipajang di toko
toko hewan atau pancing apalagi yang sudah berbau, pada prinsipnya
membibitkan semut rangrang itu relatif mudah.
Modal Harian :
- Modal harian merupakan pakan untuk semut yang untuk penangkaran sejumlah 30 tabung (15 pasang tabung) di atas, tidak akan sampai Rp. 1000/ hari. Bahkan dapat juga memanfaatkan yang ada di sekitar kita, gratis.
- Ketelatenan.
- Tahan gigitan semut
- Tenaga dan waktu Anda.
Kesimpulan
Untuk memulai budidaya semut rangrang
tidak di butuhkan modal yang besar, bahan bahannya bisa di dapat di
sekitar kita. Untuk biaya pakan juga tidak besar, berikan serangga
serangga kecil mati yang bisa di temui, sesekali berikan air gula.
Panen kroto bisa di lakukan setiap hari setelah 10 hari semut di masukan
dalam sarang bambu, kroto yang didapat bisa mencapai 1 - 2,5 ons
perhari. Semoga peluang usaha ini bisa membantu kita semua.
Budi Daya Semut RangRang Download disini !
Budi Daya Semut RangRang Download disini !
Posting Komentar